Selasa, 27 September 2011

Pameran Pinhole GRISSEE - Gluren Naar Vergane Glorie #2 & Workshop

Setelah sukses menggelar pembukaan Pameran Pinhole GRISSEE - Gluren Naar Vergane
Glorie (24/9/2011) pertama kalinya di Gresik, keesokan harinya (25/9/2011) Pecinta Fotography Pinhole Gresik mengadakan Pameran Pinhole hari ke 2 sekaligus workshop.

Sepulang kerja shift malam, saya langsung bergegas menuju kampung kemasan. Tampak peserta workshop sudah berkumpul. Sembari menunggu workshopnya dimulai, akhirnya saya putuskan untuk sarapan dulu di stan @pecelmbokde. Saat itu memang perut saya tengah lapar-laparnya, apalagi setelah lelah beraktifitas kerja malam. Yaa.. Itung-itung cuci mata lah sama 2 orang rewangnya @pecelmbokde yang geulis pisan euy.. :D
Berharap sarapanku ditutup dengan segarnya sinom yang ternyata tidak ada, akhirnya es poka' pun tidak kalah kesegarannya.

Waktu sudah menunjukan pukul 9 yang seharusnya workshopnya dimulai. Namun karena ada pertimbangan dimana ada banyak peserta yang belum datang akibat akses jalan dikota yang ditutup karna bertepatan dengan banyak event di Gresik, diantaranya Tour De Java di Veteran dan Lomba Drum Band di alun-alun.
Tak lama kemudian rombongan Pecinta Sepeda Kuno atau yang lebih dikenal dengan Sepeda Kebo melintas di kampung Kemasan. Dengan dandanan pakaian zaman dulu dan ada pula yang sok gaya retro nan nyentrik mampir untuk melihat-lihat pameran. Sesekali mereka memekikkan kata MERDEKA!!! Wehh.. Suasana kampung Kemasan semakin berasa ada di zaman kolonial. :)
Dari situ saya mengenal Bung Ucok. Kalau gak salah beliau budayawan, sastrawan, atau apalah. Tapi yang jelas beliau menjadi pengajar seni teather etnik Gresik'an.
Saat itu bersama teman di twitter saya @ddardianty / Dini yang juga anak sastra di Unair dibawa ngomong ngalor ngidul bareng bung Ucok. Mulai dari disayangkannya remaja-remaja Gresik sekarang yang kurang mengenal budaya asli kota kelahirannya seperti sejarah tradisi Rebo Kasan dll, sampai seni teather etnik Gresik'an yang beliau ajarkan pada murid-muridnya di sanggar yang sementara di tempatkan di kantor wakil bupati.
Mendengar cerita-cerita beliau saya jadi merasa malu. Merasa belum tahu banyak budaya dan sejarah Gresik kota dimana saya dibesarkan. Pingin sekali mendalaminya lebih jauh. Menyelamatkan warisan budaya leluhur yang terancam tergerus modernisasi.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 10 lebih. Baru sadar kalau workshop sudah dimulai. Saya pun akhirnya berpamitan dengan bung Ucok dan teman saya Dini untuk mengikuti workshop.

Susana tempat workshop sudah dipenuhi peserta. Kebanyakan dari mereka adalah pelajar. Meski agak telat saya mencoba untuk segera memfokuskan diri pada pemateri yang saat itu dipimpin @cakpii.
Bermodal buku dan pena saya mencatat point-point penting dalam berkamera Pinhole.

Berikut point-point yang saya catat:
- kamera pinhole dikenal sejak 14 Masehi, sekitar tahun 1481 kamera optik digunakan
- Kamera pinhole memakai prinsip kerja: cahaya datang dan memantul pada objek lalu ditangkap oleh lensa kamera. (sifat2 cahaya yang dapat dipantulkan dan cahaya bergerak lurus menembus celah kecil pinhole/lubang jarum)
- Kamera pinhole berarti ruang hitam/gelap
- Kamera pinhole bisa dibuat dari karton, paralon, kaleng rokok, atau minuman kaleng.

Namun kali ini workshopnya membuat kamera pinhole dengan bahan kaleng rokok.

Cara membuatnya:
- Body dalam kaleng terlebih dahulu dicat atau dipilok hitam
- Lubangi sisi tengah kaleng sebesar kelingking bayi
- Untuk membuat lensa memakai alumunium foil agak tebal. boleh juga dari tutup minuman kaleng (tapi harus diamplas dulu agak tipis)
- Ambil sedikit bagian alumunium foil tadi minimal nutupi lubang pada kaleng. Tapi lebih dulu lubangi dulu alumunium foil tersebut sebesar ujung jarum
- Lubang lensa yang ideal: tidak tembus, tetapi ada serat2 pada lubang
- Semakin kecil lubang pada lensa, semakin tajam gambar yang dihasilkan
- Tempel lensa alumunium foil tersebut didalam body kaleng dengan menggunakan lakban hitam, jangan menutupi lubang lensa
- Shutter yang digunakan menggunakan lakban yang ditempelkan didepan body kaleng menutupi lensa
- Media perekam yang digunakan adalah kertas foto yang peka terhadap cahaya. Karena memiliki larutan kimia yang apabila kena cahaya akan terbakar/gosong
- Cara memasukkan kertas foto menggunakan changing bag, jaket hitam, atau di ruang gelap
- Jangan sampai terbalik meletakkan kertas foto. Kertas Foto yang ada larutan kimianya akan terasa lengket bila diraba
- Posisi kertas foto yang ada larutan kimianya menghadap lubang lensa

Proses pengambilan gambar:
- Harus bisa diam beberapa detik. antara 10sec-15sec
- Buka shutter, pastikan kamera tak bergerak
- Tunggu antara 10sec-20sec (tapi biasanya lebih menggunakan feeling karena cukup tidaknya cahaya begitu berpengaruh)
- Tutup kembali shutter

Proses ruang gelap:
- Tak harus gelap, minimal menggunakan bohlam warna merah. Kenapa merah? Karena proses perambatan cahaya pada bohlam merah paling lama
- Ada 4 tahap dalam ruang gelap:
a. Larutan pengembang/Developer: (biasa pake merk
Superbroom) masukkan bagian belakang foto, terus dibalik. Goyang-goyang sampai muncul gambar (tidak ada batasan waktu)
b. Larutan penghenti/Stop Bath: [campurkan air dan
cuka masak (di pasaran
cuka masak 25% dalam
botol kecil 80ml) dengan
takaran kurang lebih 20%
atau seperlima botol untuk 1 liter air] masukkan kertas foto lebih kurang 30sec. Kelamaan akan gosong
c. Larutan penetap/Fixer: (biasa pake merk acifix) masukkan kertas foto. Bila durasinya kurang lama kertas akan merah
d. Bilas dengan air biasa
- untuk larutan developer & fixer masing-masing dicampur dengan 1 liter air. Gunakan seperlunya, sisanya masih bisa disimpan
dalam wadah/botol yang
kedap cahaya.


Dan lakukan penjemuran. Selesai.

Hasil foto masih negatif. Scan dan positifkan hasilnya dengan Photoshop.


Waktu menunjukkan pukul 1 siang. Akhirnya saya pun pamitan pulang. Mata sudah tak sanggup lagi menahan kantuk.
Tingginya antusias peserta workshop khususnya pelajar menunjukkan mereka itu perlu diarahkan dan dibimbing dalam kegiatan-kegiatan positif seperti ini.

Minggu, 25 September 2011

Pameran Pinhole GRISSEE - Gluren Naar Vergane Glorie #1

"Membuat kamera sendiri? Mengapa tidak?"
Terus muncul pertanyaan, "ahh... bagaimana mungkin?"
Mungkin itu menjadi sebuah awal pembicaraan apabila kita baru mengenal dan ngomongin Kamera Lubang Jarum (PINHOLE). Dan itu terjadi pada saya :)
Saya pun tergelitik untuk mencari informasi apa itu Kamera Lubang Jarum (Pinhole).

Awal mulanya sih berawal dari twitter. Suatu ketika di Timeline @infoGRESIK kala itu Komunitas Pecinta Fotography dengan menggunakan media Kamera Lubang Jarum tengah mengadakan acara PINHOLE Day beserta workshop nya, kalau gak salah digelar di pelataran Pendopo Kabupaten Gresik di alun-alun. Namun saat itu saya tidak bisa ikut karena suatu hal dan saat itu saya memang belum mengenal crew @infoGRESIK yang ternyata salah satu adminnya adalah motor penggerak seni fotography Pinhole di Gresik.

Singkat cerita, @cakpii, motor penggerak dan masternya Pinhole Gresik dan beberapa temannya yang tergabung didalam Pecinta Fotogarphy Pinhole Gresik berencana mengadakan sebuah pameran.
Saya pun tak mau menyia-nyiakan untuk bisa ikut workshop singkatnya sekaligus terjun langsung untuk hunting foto.
Saya pun dikenalkan dengan beberapa kamera Pinholenya.
Didalam fotography Pinhole yang menentukan baik dan kurang bagusnya hasil foto disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya kamera, proses pengambilan gambar, proses di kamar gelap, juga yang tidak ketinggalan faktor luck. Soal masalah teknisnya bisa langsung megunjungi BlognyaCakpii.
Selain saya yang ikut hunting-hunting foto, ada beberapa crew @infoGresik yang ikut. Diantaranya @avenzoar_ @ryoretro @YaSlims @fiemailda @chanchanty hunting-hunting foto bangunan tua dibeberapa titik di Gresik.

Tepat tanggal 24 September 2011 sekitar jam 19.00 WIB bertepat di Kampung Kemasan, Jln. Nyai Ageng Arem-Arem III Gresik untuk pertama kalinya Pameran Foto Pinhole diadakan.

Mengangkat tema, Pameran Foto Pinhole GRISSEE - Gluren naar Vergane Glorie (Mengintip Kejayaan Mas Lampau) segala sesuatu yang mendukung suasana pameran dibuat se-Gresik mungkin.
Dari Damar Kurung sampai beberapa makanan minuman  dan marchendise khas Gresik pun ikut meramaikan pemeran. Diiringin alunan musik akustik lagu-lagu nostalgia kita dibawa ke masa Gresik masa lampau.

Berikut suasana dan hasil foto jepretan kamera Pinhole di pameran












Sesuatu banget ya... masterpiece foto Pinhole pertamaku di pamerin :)

PINHOLE: TIDAK PUNYA BUKAN BERARTI TIDAK BISA