Senin, 03 Oktober 2011

ASPIRASI PUTIH dan KEBEBASAN

"Tak tertahan berdiam diri...sakit
Sementara jiwa meronta
Meratapi penat di kepala
Mulut terbungkam,tangan
terbelenggu, pikiran terisolasi Ingin
muntahkan
dan memuntahkan…
Kemukakan

Beri kami satu ruang
'Tuk katakan yang benar,
kuburkan yang salah
Biarkan kami tumpahkan
Aspirasi putih kami

S'makin banyak orang pilihan
Yang nyata-nyata s'makin
rakus
Bangun istana 'tuk dinastinya
Atas nama rakyat jelata

Tak tertahan Berdiam diri…
Meratapi

Disini harusnya ada ruang
dimana
tak ada pedang memotong
lidah
Bebas bicara tentang makna keadilan, pembagian kekuasaan,
kemunduran, partai-partai,
monopoli, kartel trus dan
sebagainya…"

`°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°``°•.¸¸.•

Lagu Aspirasi Putih dari Dewa 19 ini masuk album ke 4 "Pandawa Lima" yang dirilis tahun 1997 dimana saat itu rezim orde baru Soeharto yang sedang berkuasa sangat memberi ruang sempit buat para seniman untuk berekspresi apalagi yang dianggap kritis terhadap pemerintah.

Setelah orde baru digulingkan, era reformasi membuka kran seluas-luasnya bagi semua orang untuk berekspresi. Demonstrasi yang dulunya diharamkan oleh pemerintah, kini semua orang diperbolehkan untuk bersuara dan berpendapat.
Entah apa karena reformasi ini juga muncul beberapa organisasi yang sedikit berbau radikal yang cukup meresahkan masyarakat. #NoMention

Lepas dari itu semua, media merupakan tempat yang cukup nyaman untuk berekspresi dan berpendapat.
Ini ditunjukkan dengan tingginya jumlah pengguna jejaring sosial di Indonesia
yang menjadi bukti kebebasan berekspresi dan
bersuara di negeri ini. Bisa dikatakan pengguna Facebook, Twitter dan sebangsanya
di Indonesia terbanyak
di dunia. Blogger-
blogger di Indonesia juga benar-benar merdeka dalam me­nyuarakan
pendapat, padangan, dan nilai-nilai yang mereka yakini.


KEBEBASAN ADALAH HAL PALING POTENSIAL UNTUK MELEPASKAN DIRI DARI SEGALA TEKANAN DAN TUNTUTAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar