Senin, 01 Agustus 2011

Ternyata 1400 Tahun Yang Lalu Al-Qur'an Sudah Menyinggung Tentang Facebook cs

Suatu ketika selepas Ashar di
Masjid Al Hikam. Di salah
satu
pojok masjid tersebut
terdapat Ranid dengan dua
orang temannya yakni Ahmad dan Ilmi yang
terlihat sedang
mendiskusikan
sesuatu. Kali ini tema yang
diangkat seputar masalah
I'jazul Quran (Mukjizat Al Quran). Diskusi yang
berjalan
cukup santai namun sarat
akan ilmu. Ahmad adalah
seorang
mahasiswa salah satu PTS di Jakarta dengan program
studi
Matematika. Seorang calon
pengabdi masyarakat
dengan
ilmunya. Ahmad selalu berupaya mengaitkan Al-
Qur'an dengan bidang
studinya matematika.
Ahmad
sering berkutat dengan
angka-angka dalam Al-Qur 'an. Ahmad pun memulai
diskusi.
"Subhanallah alquran itu
bener-bener mukjizat. Ana
pernah baca di Internet
bahwa ternyata kata Yaum (hari) di dalam alquran
sebanyak 365 kata sama
seperti jumlah hari dalam
satu tahun, kata syahr
(bulan)
disebutin 12 kali sama kayak
jumlah bulan dalam satu
tahun, sab'u (minggu)
disebutin 7 kali sama
dengan
jumlah hari per minggu. Belum lagi kata-kata yang
berlawan kata. Misalnya ad
dunya 115 kali, al akhiroh
juga
115 kali. Malaikat 88 kali
sedangkan asy syayathin 88
kali juga. Al hayat 145 kali
begitupun dengan Al Maut
yang juga 145 kali. Belum
lagi
angka 19 yang disebutin dalam alquran surat Al
Mudatsir ayat 30.
Sebetulnya
masih banyak tapi mending
antum liat di internet aja
nafsi-nafsi, tinggal tanya mbah google ketik key
word
nya keajaiban angka dalam
alquran," Celoteh Ahmad
sekaligus mengakhiri
presentasinya. Tiba giliran Ranid
memaparkan
pengetahuannya seputar
masalah mukjizat Quran.
Ranid memang sangat
menyenangi diskusi- diskusi tentang kajian Islam
berhubung program studi
Ranid adalah bahasa Arab
yang ia geluti di salah satu
Ma'had Lughoh di Jakarta.
Maka ia akan memaparkan sepengetahuanny a tentang
I'jazul Quran dari sudut
pandang bahasa. Setelah
mengucapkan
basmalah seraya memuji
Allah dengan hamdalah, serta
sholawat kepada Nabi SAW.
Ranid pun mulai berkata
"Mumtaz! ustadz Ahmad
mantep dah penjelasannya,
giliran ana ya? Gini jadi mukjizat kalo diliat dari segi
bahasa maka secara
sederhana
dapat diartikan sebagai
'senjata' untuk
melemahkan terhadap tantangan dakwah
yang ada. Contoh di zaman
nabi Musa AS berhubung
waktu itu sihir sedang
ngetrend-ngetre ndnya maka
Allah kasih mukjizat nabi
Musa AS 'menyerupai' sihir,
tapi bukan sihir, dengan
tongkatnya yang terkenal.
Bisa berubah jadi ular, ngebelah lautan, dsb. Trus
di
zaman nabi Isa AS
berhubung waktu itu ilmu
kedokteran
lagi maju-majunya maka Allah kasih kepada nabi Isa
AS mukjizat yang
berhubungan dengan dunia
pengobatan. Nah, di zaman
Rasul SAW pada masa itu
kaum jahiliyyah terkenal akan syairnya yang luar
biasa
Indahnya. Maka Allah pun
memberikan kepada Nabi
SAW berupa alquran
sebuah mukjizat yang begitu sangat
tinggi dan sarat akan nilai
sastranya. " Ranid masih
melanjutkan
pemaparannya "bahkan
Allah nantangin mereka kaum kafir
untuk buat satu surat saja
yang semisal dengan
alquran.
Coba antum buka Al-
Baqoroh ayat 23 'dan jika kamu
meragukan Al-Quran yang
Kami turunkan kepada
hamba
Kami (Muhammad) maka
buatlah satu surat semisalnya
dan ajaklah penolong-
penolongmu selain Allah
jika
kamu orang yang benar,'
dan dilanjutan ayatnya, bahwa
Allah sudah kasih garansi,
mereka pasti gak akan
mampu ngebuatnya.
Pernah
ada kisah tentang Musailamah
Al-Kadzdzab yang coba-
coba buat alquran
tandingan. Salah
satu suratnya niru-niru al-
fiil. Dan surat gadungan itu
ditertawakan banyak
orang
karena diliat dari sisi bahasa
dan maknanya betul-betul
jelek. Dan satu hal lagi cuma alquran kitab suci yang bisa
dihafal oleh jutaan manusia
walaupun manusianya itu
sendiri pun tidak
mengetahui
arti alquran. Bahkan uniknya juga, hafalannya
tersebut
lengkap sampai titik dan
komanya. Subhanallah
maha
benar Allah dalam firmanNya
'dan sungguh Kami
mudahkan
Al-Quran untuk peringatan'
Al-Qomar ayat 17, " Ranid
pun mengakhiri makalah yang
dibawakannya. Selanjutnya
giliran Ilmi yang
mendapat giliran
menjelaskan
mukjizat quran berdasarkan
studi yang ia geluti. Ilmi
adalah seorang mahasiswa
IT
di salah satu PTS di Jakarta.
Berbeda dengan kedua orang
sahabatnya tadi, Ikhwan
lajang ini tengah
mengerjakan
tugas akhir dalam
perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi terlebih
dahulu kuliah selepas SMA
daripada Ahmad dan Ranid
yang sempat menunda
jenjang akademisnya.
Lengkap dengan stelan kacamata khas para hacker
di
film Hollywood, Ilmi pun
memulai pembicaraannya.
"sebenernya ana belum
mau mengatakan ini mukjizat atau
gak? terus terang ana gak
berani. Tapi salah satu point
yang pernah ana dengar
dalam seminar Qur'an
bahwa kenapa Qur'an disebut mukjizat tak lain
dan tak
bukan adalah karena
kebenarannya dalam
'meramal' masa depan. Betul
gak Ran ?" Ilmi bertanya pada Ranid. Ranid pun
mengiyakan
pernyataan Ilmi dengan
mengaggukan kepala,
seolah
tak mau kehilangan pemaparan dari Ilmi
sahabatnya. Ilmi
melanjutkan "surat al-
lahab contohnya, di situ
Allah
memastikan bahwa Abu Lahab bakalan tetep kafir
dan
masuk neraka. Dan ketika
surat itu turun di Mekkah,
Abu Lahab ternyata masih
hidup. Sekarang coba antum
bayangin kalo seandainya
Abu Lahab itu tergerak
hatinya untuk masuk Islam
atau pun pura-pura masuk
Islam maka Al-Quran akan dipertanyakan
kebenarannya
dari dulu sampai sekarang.
Ataupun di surat Ar-Rum di
situ dijelaskan bahwa
Romawi bakalan menang melawan Persia. Dan itu
subhanallah terjadi beberpa
tahun kemudian. Setelah
pada
peperangan yang
sebelumnya Romawi kalah maka pada
peperangan selanjutnya
Romawi menang telak.
Ahmad pun memulai
diskusi.
"Subhanallah alquran itu bener-bener mukjizat. Ana
pernah baca di Internet
bahwa ternyata kata Yaum
(hari) di dalam alquran
sebanyak 365 kata sama
seperti jumlah hari dalam satu tahun, kata syahr
(bulan)
disebutin 12 kali sama
kayak
jumlah bulan dalam satu
tahun, sab'u (minggu) disebutin 7 kali sama
dengan
jumlah hari per minggu.
Belum lagi kata-kata yang
berlawan kata. Misalnya ad
dunya 115 kali, al akhiroh juga
115 kali. Malaikat 88 kali
sedangkan asy syayathin
88
kali juga. Al hayat 145 kali
begitupun dengan Al Maut yang juga 145 kali. Belum
lagi
angka 19 yang disebutin
dalam alquran surat Al
Mudatsir ayat 30.
Sebetulnya masih banyak tapi mending
antum liat di internet aja
nafsi-nafsi, tinggal tanya
mbah google ketik key
word
nya keajaiban angka dalam alquran," Celoteh Ahmad
sekaligus mengakhiri
presentasinya. Tiba giliran
Ranid
memaparkan
pengetahuannya seputar masalah mukjizat Quran.
Ranid memang sangat
menyenangi diskusi-
diskusi tentang kajian Islam
berhubung program studi
Ranid adalah bahasa Arab
yang ia geluti di salah satu
Ma'had Lughoh di Jakarta.
Maka ia akan memaparkan sepengetahuanny a tentang
I'jazul Quran dari sudut
pandang bahasa. Setelah
mengucapkan
basmalah seraya memuji
Allah dengan hamdalah, serta
sholawat kepada Nabi SAW.
Ranid pun mulai berkata
"Mumtaz! ustadz Ahmad
mantep dah penjelasannya,
giliran ana ya? Gini jadi mukjizat kalo diliat dari segi
bahasa maka secara
sederhana
dapat diartikan sebagai
'senjata' untuk
melemahkan terhadap tantangan dakwah
yang ada. Contoh di zaman
nabi Musa AS berhubung
waktu itu sihir sedang
ngetrend-ngetre ndnya maka
Allah kasih mukjizat nabi
Musa AS 'menyerupai' sihir,
tapi bukan sihir, dengan
tongkatnya yang terkenal.
Bisa berubah jadi ular, ngebelah lautan, dsb. Trus
di
zaman nabi Isa AS
berhubung waktu itu ilmu
kedokteran
lagi maju-majunya maka Allah kasih kepada nabi Isa
AS mukjizat yang
berhubungan dengan dunia
pengobatan. Nah, di zaman
Rasul SAW pada masa itu
kaum jahiliyyah terkenal akan syairnya yang luar
biasa
Indahnya. Maka Allah pun
memberikan kepada Nabi
SAW berupa alquran
sebuah mukjizat yang begitu sangat
tinggi dan sarat akan nilai
sastranya. " Ranid masih
melanjutkan
pemaparannya "bahkan
Allah nantangin mereka kaum kafir
untuk buat satu surat saja
yang semisal dengan
alquran.
Coba antum buka Al-
Baqoroh ayat 23 'dan jika kamu
meragukan Al-Quran yang
Kami turunkan kepada
hamba
Kami (Muhammad) maka
buatlah satu surat semisalnya
dan ajaklah penolong-
penolongmu selain Allah
jika
kamu orang yang benar,'
dan dilanjutan ayatnya, bahwa
Allah sudah kasih garansi,
mereka pasti gak akan
mampu ngebuatnya.
Pernah
ada kisah tentang Musailamah
Al-Kadzdzab yang coba-
coba buat alquran
tandingan. Salah
satu suratnya niru-niru al-
fiil. Dan surat gadungan itu
ditertawakan banyak
orang
karena diliat dari sisi bahasa
dan maknanya betul-betul
jelek. Dan satu hal lagi cuma alquran kitab suci yang bisa
dihafal oleh jutaan manusia
walaupun manusianya itu
sendiri pun tidak
mengetahui
arti alquran. Bahkan uniknya juga, hafalannya
tersebut
lengkap sampai titik dan
komanya. Subhanallah
maha
benar Allah dalam firmanNya
'dan sungguh Kami
mudahkan
Al-Quran untuk peringatan'
Al-Qomar ayat 17, " Ranid
pun mengakhiri makalah yang
dibawakannya. Selanjutnya
giliran Ilmi yang
mendapat giliran
menjelaskan
mukjizat quran berdasarkan
studi yang ia geluti. Ilmi
adalah seorang mahasiswa
IT
di salah satu PTS di Jakarta.
Berbeda dengan kedua orang
sahabatnya tadi, Ikhwan
lajang ini tengah
mengerjakan
tugas akhir dalam
perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi terlebih
dahulu kuliah selepas SMA
daripada Ahmad dan Ranid
yang sempat menunda
jenjang akademisnya.
Lengkap dengan stelan kacamata khas para hacker
di
film Hollywood, Ilmi pun
memulai pembicaraannya.
"sebenernya ana belum
mau mengatakan ini mukjizat atau
gak? terus terang ana gak
berani. Tapi salah satu point
yang pernah ana dengar
dalam seminar Qur'an
bahwa kenapa Qur'an disebut mukjizat tak lain
dan tak
bukan adalah karena
kebenarannya dalam
'meramal' masa depan. Betul
gak Ran ?" Ilmi bertanya pada Ranid. Ranid pun
mengiyakan
pernyataan Ilmi dengan
mengaggukan kepala,
seolah
tak mau kehilangan pemaparan dari Ilmi
sahabatnya. Ilmi
melanjutkan "surat al-
lahab contohnya, di situ
Allah
memastikan bahwa Abu Lahab bakalan tetep kafir
dan
masuk neraka. Dan ketika
surat itu turun di Mekkah,
Abu Lahab ternyata masih
hidup. Sekarang coba antum
bayangin kalo seandainya
Abu Lahab itu tergerak
hatinya untuk masuk Islam
atau pun pura-pura masuk
Islam maka Al-Quran akan dipertanyakan
kebenarannya
dari dulu sampai sekarang.
Ataupun di surat Ar-Rum di
situ dijelaskan bahwa
Romawi bakalan menang melawan Persia. Dan itu
subhanallah terjadi beberpa
tahun kemudian. Setelah
pada
peperangan yang
sebelumnya Romawi kalah maka pada
peperangan selanjutnya
Romawi menang telak. Dan
satu lagi peristiwa fathul
Mekkah di surat Al-Fath.
Allah memastikan kaum Muslimin
akan memasuki Mekkah
setelah sekian lama hijrah
ke
Madinah. Dan subhanallah
hal itu terbukti. " "Ah itu mah ana dari aspek sejarah
Mi, coba dari aspek IT
sesuai sama studi antum?"
Tanya Ranid seolah
menantang Ilmi. "Weitss,
tenang-tenang ana kan belum
selesai jelasinnya, ana lanjut
ya!" Jawab Ilmi. "Nah
berhubung tadi ana bilang
ana
gak berani nyebut ini mukjizat atau nggak, maka
ana akan bilang ini
kehebatan
Quran." Ilmi masih
melanjutkan, sementara
kedua rekannya Ahmad dan
Ranid masih terus diam dan
menyimak kata per kata
yang akan terlontar dari
mulut Ilmi. "Antum tau gak,
bahwa sejak 1400 tahun yang
lalu alquran sudah
menyinggung tentang
Facebook dan kawan-
kawannya ?!" Ahmad sang
Cagur (Calon Guru) tertegun
diiringi dengan tertawa
kecil
seolah tak percaya statmen
Ilmi. Lain lagi dengan Ranid
yang masih berpikir dan mencari-cari bahwa apakah
benar kata Facebook ada di
dalam alquran. Dengan
mencoba mentashrif pola-
pola
fi'il. Ilmi meneruskan kembali
pemaparannya "Ahmad,
coba antum buka surat Al-
Ma 'arij ayat 19-21
'Sungguh, manusia
diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia
ditimpa
kesusahan, ia berkeluh
kesah.
Dan apabila mendapat
kebaikan dia jadi kikir.' Ayat ini menjelaskan
fenomena
jama'ah Al-Fisbukiyyah
secara umum. Coba antum
liat wirid-
wirid mereka. Kebanyakan isinya keluh kesah.
Temanya
udah mirip sinetron
mendayu-
dayu sampai bikin air mata
keluar. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat,
sampai
ayan di update di status.
Cuaca
juga gak ketinggalan.
Dikasih hujan, ngeluh gak bisa
kemana-mana. Dikasih
panas
ngeluh kepanasan. Segala
maksiat juga disebarin di
muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan
terus di suguhkan. Ibadah
juga ada beberapa yang
dipublikasikan puasa,
sedekah, tapi alhamdulillah
ana belum menemukan ada orang yang lagi sholat
update
status 'lagi roka 'at dua nih'
naudzubillah kalo sampai
ada!" canda Ilmi. Ahmad
dan Ranid pun tertawa dan
mengaminkan ucapan Ilmi.
"Terus di ayat setelahnya
dikatakan 'apabila dapat
kebaikan maka ia kikir.'
Ana rasa betul ayat tersebut.
Coba
antum hitung ada beberapa
orang yang update status
semisal alhamdulillah dapet
rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di
depan masjid. Kira-kira ada
gak status kayak gitu.
Giliran
dapat rezeki yang
melimpah pada pelit gak mau orang
lain pada tau, tapi giliran
ditimpa
musibah di share kemana-
mana." "Ah, antum iri aja
kali jangan sok jaim deh ?!" Kali ini Ahmad yang
bertanya kepada Ilmi.
Ilmi pun menjawab "ana
rasa jaim itu perlu, dalam
konteks
JAIM, Jaga-Iman berkaitan dengan hal malu, ana tidak
mengharamkan update
status,
akan tetapi alangkah
baiknya
update-nya itu yang baik- baik pokoknya temanya
mengajak kebaikan dari
quran, hadits, sahabat,
ataupun salafush sholih.
Inget
akh dalam hadits riwayat Bukhori dikatakan Jika
kamu tidak malu, maka
berbuatlah
sesukamu. Ulama bilang
bahwa jika kita udah gak
malu sama Allah dan tidak merasa diawasinya maka
tunaikan saja hawa
nafsumu dan lakukan apa
yang kau
inginkan." Jawab Ilmi.
Ranid tak menyangka sahabatnya Ilmi dapat
menarik dan mengaitkan
surat Al-Ma 'arij ayat 20-22
dengan fenomena
Facebookers yang
bergentayangan di dunia maya. Alhamdulillah
bertambah satu lagi
pengetahuan Ranid pada
hari itu. Sungguh Ranid
sejatinya
sudah sering membaca atau bahkan menghafalkan
surat
ini. Namun dikarenakan
kurang men-tadabbur-i
ayat
ini maka alangkah kagetnya ia mendengarkan
penjelasan
yang dipaparkan oleh
sahabatnya Ilmi. Diskusi kali
ini pun berkahir
seiring dikumandangkann ya
adzan maghrib sebagai
pertanda masuknya waktu
sholat maghrib

"SUMBER:
DARI MEDIA
ISLAM"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar