Kamis, 11 Agustus 2011

Tradisi Kolak Ayam Gumeno di Malam 23 Ramadan (2)

Petunjuk Memasaknya
Diperoleh Lewat Mimpi. Kolak ayam Gumeno, yang menjadi tradisi malam 23 Ramadan
memang khas. Selain bentuk
sebenarnya adalah sayur, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi untuk memasak
kolak tersebut. Pembuatan Kolak Ayam itu sendiri berasal dari mimpi . Menurut H. Mochtar yang
sudah menerbitkan risalah
kecil atas sejarah pembuatan
kolak ayam atau Sanggring,
ritual tersebut bermula sakitnya Sunan Dalem, Putra
Sunan Giri, sesudah
membangun Masjid di Desa
Qumma. Berbagai upaya
pengobatan dilakukan, akan
tetapi tidak membuahkan hasil. Kesehatan beliau
semakin memburuk. Hingga suatu malam mendapatkan
mimpi agar membuat
masakan kolak ayam
Syaratnya ayam yang akan
dimasak harus ayam jago yang masih berumur sekitar 1 tahun atau jago lancur. Keunikan lainnya, yang
memasak harus kaum laki- laki . Menu kolak ayam kemudian dijadikan sajian
buka puasa, dipadu dengan
ketan ataupun nasi. Ajaib setelah makan kolak ayam,
sakit Sunan Dalem sembuh.
Sehingga untuk
mengenangnya setiap tahun
menjadi ritual wajib
penduduk setempat. Dalam versi lain, cerita masuknya
Sunan Dalem ke Desa Qumma
dan membangun sebuah
masjid sekaligus sebagai
petanda keberhasilan Sunan
Dalem mempersatukan kekuasaan ulama yang selama
ini memerintah di Giri dengan
kekuasaan pemerintahan
Gresik. Dalam Catatab De Graaf
dan Pigeaud, dibangunnya
masjid itu pada tahun 1539 Masehi. Titik tolak
pemerintahan Sunan Dalem
saat beliau berhasil
mengalahkan Raja Sengguruh
yang sempat menduduki Giri
Kedaton. Kembali pada penuturan H. Mochtar Asj'ari
dalam risalah kecilnya, masjid
yang dibangun Sunan Dalem
tersebut dalam
perkembangannya kelak
bernama Masjid Jami' Gumeno. Ada perbedaan tahun
dibuatnya masjid ini versi De
Graaf dan Pigeaud yang
dikutib buku "Kota Gresik
Sebuah Perspektif Sejarah dan
Hari Jadi" dengan versi H. Mochtar yang menyatakan
bahwa masjid tersebut dibuat
tahun 1451 Masehi. Hingga kini
sisa peninggalan masjid
pertama masih tetap lestari.
Diantaranya mimbar untuk kutbah khotib, bedug, tangga
dari kayu yang dulu
digunakan bilal naik ke
menara sewaktu
mengumandangkan Adzan,
dan Menur atau kubah masjid yang dibuat dari tanah liat
serta sebuah telaga yang
digunakan mandi dan wudhlu,
letaknya persis di depan
Masjid Jami'. Sudah satu tahun
lebih masjid tersebut kini sedang dalam taraf
pembangunan kembali.
Rencananya akan dibuat 2
lantai, tetapi menur
peninggalan Sunan Dalem
rencananya tetap akan dilestarikan untuk diletakkan
di kubah baru nantinya.
Keunikan lain peninggalan
Sunan Dalem, telaga yang kini
sudah dibuat permanen
dengan beton sekelilingnya tidak pernah kering.
(bersambung)

Sumber : www.jawapos.co.id tgl. 27
Nopember 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar